PEMBUATAN LEMPOK PISANG (KAJIAN JENIS PISANG DAN KONSENTRASI MADU)
Abstract
Deptan Lumajang menjelaskan, dari 330.000 tanaman pisang, 220.000 menjadi tanaman rakyat sedangkan 11.100 ton buah terbuang akibat hama penyakit hingga membusuk tanpa ada usaha pengawetan. Pisang dapat diolah menjadi lempok, makanan tradisional terbuat dari daging buah yang dicampur dengan gula. Penambahan madu akan meningkatkan nilai tambah lempok pisang dari segi ekonomi, kesehatan, dan kualitas produk baru berbahan baku pisang. Metode penelitian yang dilakukan adalah Rancangan Tersarang (Nested Design) dengan dua faktor. Faktor I jenis pisang terdiri dari 3 level (pisang raja sere, pisang kepok, pisang ambon) dan faktor II konsentrasi madu terdiri dari 3 level (8%, 10%, 12%). Data hasil pengamatan dianalisa dengan ANOVA dengan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil). Berdasarkan hasil penelitian, jenis pisang dan konsentrasi madu berpengaruh terhadap kualitas fisik, kimia dan organoleptik lempok pisang. Parameter kimia dan fisik menunjukkan perlakuan terbaik adalah lempok jenis pisang kepok dengan konsentrasi madu 12%, sedangkan lempok terbaik menurut organoleptik ditunjukkan perlakuan jenis pisang raja sere konsentrasi madu 12%. Kata kunci: Lempok pisang, Madu, Pisang, Over produksiDownloads
Published
20-10-2013
How to Cite
Dewi, A. D. R., & Susanto, W. H. (2013). PEMBUATAN LEMPOK PISANG (KAJIAN JENIS PISANG DAN KONSENTRASI MADU). Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 1(1), 101–114. Retrieved from https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/10
Issue
Section
Articles