FORMULASI BISKUIT TINGGI SERAT (KAJIAN PROPORSI BEKATUL JAGUNG : TEPUNG TERIGU DAN PENAMBAHAN BAKING POWDER) [IN PRESS JULI 2014]

Authors

  • Weni Tri Setyowati Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
  • Fithri Choirun Nisa

Abstract

Bekatul jagung merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan jagung menjadi beras jagung. Bekatul jagung dengan keunggulan memiliki kadar serat yang cukup tinggi (9.80%) maka bahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk beberapa proses perbaikan gizi dimana salah satunya untuk pembuatan biskuit.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor dan 3 kali pengulangan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA dilanjutkan uji BNT atau DMRT dengan selang kepercayaan 5%.

Biskuit terbaik parameter fisik kimia memiliki karakteristik kadar lemak 8.29%, kadar abu 2.56%, serat kasar 4.93%, daya patah 11.43 N, warna 3.60 (netral), rasa 3.35 (agak tidak menyukai), aroma 2.85 (agak tidak menyukai). Sedangkan biskuit terbaik parameter organoleptik memiliki karakteristik kadar lemak 6.18%, kadar abu 2.06%, serat kasar 3.57%, daya patah 3.87 N, warna 4.95 (agak menyukai), rasa 4.90 (agak menyukai), aroma 3.55 (agak tidak menyukai).

 

Kata Kunci: Bekatul Jagung, Biskuit, Serat

Downloads

Published

04-02-2014

How to Cite

Setyowati, W. T., & Nisa, F. C. (2014). FORMULASI BISKUIT TINGGI SERAT (KAJIAN PROPORSI BEKATUL JAGUNG : TEPUNG TERIGU DAN PENAMBAHAN BAKING POWDER) [IN PRESS JULI 2014]. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 2(3), 224–231. Retrieved from https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/71

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3