PEMANFAATAN SELULOSA DARI KULIT BUAH KAKAO (Teobroma cacao L.) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN CMC (Carboxymethyl Cellulose) [IN PRESS JULI 2014]
Abstract
Indonesia merupakan negara penghasil kakao ketiga di dunia dengan produksi yang terus tumbuh 3,5% tiap tahunnya. Limbah kulit kakao ini salah satunya banyak mengandung 32-45% serat kasar yang berupa lignin dan selulosa. Selulosa merupakan polisakarida yang jika terhidrolisis akan menghasilkan monomer glukosa dan beberapa selobiosa. Sifat dari selulosa ini yaitu tidak larut didalam air dan sangat mudah menyerap air, sehingga cocok digunakan sebagai bahan baku pembuatan CMC (carboxy methyl cellulose). Pembuatan CMC terdiri dari dua tahap yaitu alkalisasi dan karboksimetilasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu RAK (Rancangan Acak Kelompok) menggunakan 2 faktor yaitu konsentrasi Asam trikloroasetat (20% dan 30%) dan lama waktu agitasi (1 jam, 2 jam, 3jam) dengan 3 kali ulangan. Data yg didapatkan akan dilakukan analisis ragam (ANOVA) dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyaknya konsentrasi Asam Trikloroasetat dan lama agitasi yang dilakukan memberikan interaksi yang nyata terhadap derajat substitusi dan banyaknya konsentrasi Asam Trikloroasetat memberikan pengaruh nyata terhadap kelarutan dalam air, dan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air, pH, viskositas, dan warna.
Â
Kata kunci: Karboksimetilasi, Selulosa, CMC (carboxy methyl cellulose, Kulit Kakao (Teobroma cacao L.)